Senin, 23 Desember 2013

Posting Makanan Khas Jawa Timur Daerah Bapak aku :)

Makanan Khas Ngawi

makanan khas ngawi
Setiap daerah tentu mempunyai makanan khas,seperti halnya ngawi, makanan khas dari Ngawi adalah Kripik Tempe. Kripik adalah makanan ringan yang dibuat dari umbi-umbian, buah atau bisa juga sayuran yang di iris tipis kemudian digoreng. Begitu halnya dengan Kripik tempe, makanan ringan yang cukup populer dan mudah didapat ini sangat mudah untuk membuatnya. Cukup dengan menggunakan bahan dasar tempe yang di iris tipis dan dicampur dengan bumbu dan tepung kemudian di goreng.Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal gunakan minyak goreng yang berkualitas.



Saat ini belum ada pabrik pembuat kripik tempe, karena pembuaatannya biasanya masih sangat tradisional dan alami dan tanpa bahan pengawet. Sebagai contoh adalah Desa Sadang, sebuah desa tepatnya di kota ngawi jawa timur ini adalah desa yang semua penduduknya sebagai pembuat Kripik tempe atau lebih dikenal dengan home industri. Kripik Tempe Sadang ini banyak di jual di kota Ngawi dan sekitarnya, misalnya Geneng, Maospati, Madiun, Seragen, Surakarta, Caruban, Nganjuk, Kediri, Cepu dan Bojonegoro. Sebuah home industri kripik tempe yang hanya satu-satunya di jawa timur ini sangatlah terkenal ke pelosok daerah, karena rasanya yang sangat gurih, renyah dan nikmat.



Jika anda melakukan perjalanan dari Jogja- Solo- Surabaya pasti melewati kota Ngawi. Sangat disayangkan jika anda tidak membeli oleh-oleh yang khas dari kota Ngawi ini. Namun jika anda jarang bepergian dan jauh dari Ngawi anda dapat membeli dari rumah anda dan barang kami antar ke tempat anda.

Lethok, Makanan Khas Kota Ngawi – Jawa Timur 

Saya yakin belum banyak orang yang tahu masakan yang satu ini. Jangankan dikota lain, orang-orang dikotaku aja tidak semua orang tahu apa itu Lethok. Lethok, didesaku orang menyebutkan demikian. Lethok berasal dari Desa Beran Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Sedangkan ditempat lain, misalnya di Kediri, Nganjuk atau mungkin Malang orang menyebutnya Sambel Tumpang dan Jakarta-nan menyebutkan Lethuk.
Sekilas antara Lethok dengan Sambel Tumbang terlihat sama, yang notabene sama-sama berasal dari tempe yang dihaluskan. Tetapi sebenarnya menurut saya antara Lethok dan Sambel Tumpang itu tidak sama. Yang membedakan adalah cara membuat atau mungkin juga bumbu yang digunakan. Dari segi tampilan Lethok biasanya bertekstur lembut dan kental, sedangkan Sambel Tumpang terlihat lebih kasar dan terlihat encer.
Ngomong-ngomong soal Lethok, apa sih Lethok itu? Lethok bisa dibilang sayur yang biasanya dibuat Lauk oleh orang-orang didesa saya. Penyajian Lethok ini biasanya selalu digandengkan dengan Pecel yang notabene berasal dari Madiun (walaupun kalau boleh jujur, menurut pendapat saya lebih enak pecel didesa saya dari pada pecel madiun) yang dibuat sayur sebagai lauk waktu sarapan pagi.  so, siapa yang mau mencoba masakan yang satu ini?


makanan kh

Pujamari Beri Warna Baru Dalam Wisata Kuliner Khas Ngawi

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disdagsar), berikan terobosan demi meningkatkan perekonomi khususnya para penjual makanan khas Ngawi dengan warna sentuhan berupa suguhan Pusat Jajanan Malam Hari (Pujamari) bertempat di Jalan PB.Sudirman.

Dalam launching Pujamari yang dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar dan Siswanto Sekretaris Daerah (Sekda) bahwa Pujamari tersebut suatu karya inovatif mendongkrak perekonomian terhadap kalangan pedagang kuliner menuju tahun spetakuler 2014.

“Pujamari ini hasil dari pemikiran bagaimana para pedagang kuliner mampu berdaya saing yang sebelumnya belum ada inovasi seperti ini,” ujar Anwar Rifai, Plt. Kepala Disdagsar Kabupaten Ngawi kepada media, Jum’at (28/6).

Selebihnya Anwar Rifai menjelaskan Pujamari menjadi bagian sentra kuliner dengan memanfaatkan wilayah Ngawi menjadi tempat transit bagi pengendara kendaraan yang melintas antar dua propinsi yakni Jawa Timur dengan Jawa Tengah.

Selain itu Pujamari memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat Jatipangawitan (Karangjati, Padas, Ngawi, Widodaren dan Mantingan) yang ingin melakukan jajan aneka kuliner khas kota keripik ini.

“Pada saatnya nanti akan bisa menggairahkan iklim perdagangan bagi masyarakat, dan Pujamari ini akan terus kita evaluasi kedepanya dan apabila terobosan ini berhasil maka tidak menutup kemungkinan akan dibuka Pujamari dibeberapa titik lokasi lainya,” terangnya.

Anwar Rifai secara optimis dengan adanya Pujamari akan bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), akan tumbuhnya investasi usaha mikro dan jasa perdagangan.

Dan diprediksi dalam per satu harinya ada sirkulasi uang sekitar Rp 3 juta dari para pembelinya. “Apalagi saat ini ada 15 pedagang kuliner yang sudah dikenal cita rasanya maka dijamin menjadi kelangenan bagi penggemarnya,”urai Anwar Rifai.

Kemudian aneka kuliner khas Ngawi ini yang tersedia memang cukup memanjakan lidah para pengunjungnya mulai kuliner khas ikan laut, sate godok, nasi pecel, ayam kremes, mie ayam ceker, lontong sayur dan soto bening juga tersedia satu stand khusus menjual Teh Jamus.

Guna memperkenalkan Pujamari pihak panitia pelaksana dari Disdagsar Kabupaten Ngawi menyediakan voucher makan gratis sebanyak 1.350 lembar senilai Rp 10 ribu yang dibagikan selama 9 hari berturut-turut.
as ngawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar